Essai Rumah Boneka
ESAI
RUMAH BONEKA
Oleh Anisa Prasetia Novia
NIM 1103944
Dik B 2011
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Masyarakat
Indonesia, tentu sudah tidak asing dengan pertunjukan Teater yang digelar
diberbagai gedung pertunjukan yang tersebar di seluruh negeri tercinta ini.
Kali ini Pentas Indonesia, Institute Ungu dan mainteater bekerja sama menggelar
pertunjukan teater berjudul “Rumah Boneka” adaptasi dari naskah “A doll’s house” karya Henrik Ibsen’s
diadaptasi oleh Faiza Mardzoeki Sutradara Wawan Sofwan di gedung pertunjukan Teater
Tertutup Taman Budaya Jawa Barat jalan Bukit Dago Selatan No.53 A Bandung pada
tanggal 25-26 April 2012.
Proyek
teater ”Rumah Boneka” sudah dirilis sejak tahun 2010 dengan seminar “Nora’s
Sister”. Kemudian bulan November-Desember 2011 teater “Rumah Boneka”
dipentaskan di Gedung Kesenia Jakarta selama 5 malam dan ditonton sekitar 1700
orang. Untuk pertunjukan di Bandung, seluruh aktor dan kru sudah berlatih sejak
bulan februari. Pertunjukan ini didukung penuh oleh Norwegian Embassy in Jakarta.
Aktor
yang berperan dalam pertunjukan teater “Rumah Boneka” di Bandung adalah Heliana
Sinaga yang berperan sebagai Nora (istri dari Tommy Herlambang), Ayez Kassar
berperan sebagai Tommy Herlambang (suami Nora, Direktur Bank Rekayasa Dana),
Ayu Diah Pasha sebagai Christina Linda (teman semasa Nora kuliah), Teuku Rifnu
Wikana sebagai Togar (mantan kekasih Linda, pemberi hutang kepada Nora untuk
pengobatan suaminya, dan teman semasa Tommy Herlambang kuliah), Willem Bevers
sebagai Dokter Franky (teman keluarga Tommy Herlambang), Pipien Putri sebagai
Bibi Heni (pengasuh anak-anak keluarga Tommy Herlambang), Raiqin Fauzantha
Ramlan sebagai ivan (anak laki-laki Nora dan Tommy Herlambang), dan Syfana
Nurahmi Dewi sebagai Emmy (anak perempuan Nora dan Tommy Herlambang).
Pertunjukan
teater “Rumah Boneka” merupakan drama realis 3 babak yang mengangkat kisah
sebuah keluarga kelas menengah Jakarta, pada masa kini yaitu tentang kehidupan
rumah tangga Tommy Herlambang dan Nora. Nora mempertanyakan kembali nilai-nilai
pernikahannya selama ini dengan Tommy. Ia merasa dirinya terkekang, dan hanya
menjadi sebuah boneka di dalam kehidupan rumah tangganya. Setiap keputusan dan
tindakan harus sesuai dengan keinginan Tommy, sementara keinginan dan pendapat
Nora tidak pernah dihiraukan. Pada awalnya Nora berharap dengan pernikahannya
bersama Tommy ia dapat melepaskan diri dari dominasi ayahnya. Namun setelah
pernikahan Nora malah harus berhenti menjadi penari ballet dan harus
menyerahkan waktunya untuk mengurus anak-anak dan suaminya. Lalu Tommy kena
kanker, dan harus berobat ke Singapura. Biaya pengobatan itu sangat mahal,
sementara itu karir Tommy tidak memungkinkan untuk mendapatkan biaya pengobatan
itu. Demi menyelamatkan suaminya, Nora terpaksa berhutang kepada Togar tanpa
sepengetahuan suaminya. Ia terpaksa berbohong bahwa uang itu hasil dari warisan
Ayahnya yang kala itu meninggal. Untuk menyicil semua hutangnya kepada Togar,
Nora bekerja di Multilevel Marketing secara diam-diam. Setelah suaminya sembuh,
beberapa saat kemudian karir suaminya naik dan diangkat menjadi Direktur Bank
Rekayasa Dana. Namun justru kenaikan jabatan itu membongkar semua kebohongan
Nora karena Togar dipecat oleh Tommy sehingga Togar mengancam Nora untuk
membujuk suamninya agar tidak memecat dirinya, kalau tidak Nora lakukan ia akan
memberitahukan soal piutang itu kepada Tommy. Terbongkarnya kebohongan Nora
memicu pertengkarannya dengan Tommy. Tommy menuduhnya tidak setia, pembohong,
dan kemarahannya meledak-ledak sehingga membuat Nora pun memberontak. Akhirnya
Nora memutuskan untuk meninggalkan Tommy.
Pertunjukan
teater “Rumah Boneka” dikemas secara menarik dan memikat sehingga membuat
penonton/apresiator merasa terhibur
dan larut dalam pertunjukan tersebut. Pertunjukan tersebut berlangsung selama kurang
lebih tiga jam. Secara keseluruhan pertunjukan tersebut sudah terkonsep secara
matang baik dalam persiapan, kostum, make up, setting, handprop, maupun aktor
yang berperan dalam pertunjukan tersebut. Semoga pertunjukan teater “Rumah
Boneka” dapat menjadi langkah awal untuk terus berkarya melestarikan kebudayaan
Indonesia khususnya pertunjukan seni teater.
Komentar
Posting Komentar